Blue (1993), sutradara Derek Jarman
Mei - Juni 2025
Didominasi warna biru Yves Klein, film terakhir Derek Jarman menjadi cerminan perjalanan hidupnya bersama HIV—sebuah penyakit yang secara bertahap merenggut penglihatannya.
Melalui narasi dari para kolaborator setianya seperti Tilda Swinton, Nigel Terry, dan John Quentin, film BLUE membawa penonton melintasi adegan-adegan rekaan—dari yang paling biasa hingga yang paling tak masuk akal. Namun, setiap detail, entah itu momen minum kopi, membaca koran, atau sekadar berjalan kaki, prosa lirisnya menjelma menjadi gambaran Marco Polo, Taj Mahal, atau pertikaian antara warna biru dan kuning.
Sebagai renungan mendalam tentang sakit, fana, dan cinta abadi, Jarman membahas kualitas transendental emosi dalam sebuah film yang tak bersua rupa, tak berpandangan mata. Dan barangkali, pada akhirnya, satu-satunya yang konstan adalah Biru — sebuah warna, sebuah rasa, sebuah melankoli.
Sebagai bagian dari Mind and Body: The Art and Science of Being Human, sebuah eksplorasi tentang arti berpikir, merasakan, dan hidup sebagai sosok manusia.
Gambar dari produksi teater Blue. Gambar milik James Mackay.