Potongan material kaku seperti kardus, garis bentuk stensil dapat digunakan berulang kali untuk mereproduksi bentuk atau kata yang sama. Sejarah stensil, salah satu ciri khas perkotaan, merekam jejak awal kelahiran seni cetak ini.
Sebagai sebuah teknik, stensil berbeda dari grafiti (dan juga tidak lahir di New York), tapi energi jalanan yang disalurkannya hampir sepenuhnya sama. Stensil sering diasosiasikan dengan slogan atau reproduksi gambar di dinding, sering kali untuk tujuan protes dan politik. Gambar stensil sering bersifat humor, puitis, atau sengaja dibuat untuk menimbulkan syok.
Setelah banyak badan publik melarang grafiti, stensil, yang jauh lebih cepat digunakan di jalanan, muncul menggantikannya. Pertemuan yang tidak mungkin dihindari antara grafiti dari tahun 1970 and 80-an, dan stensil, melahirkan bab baru dalam Seni Jalanan.
Diciptakan secara langsung di ArtScience Museum
Cat semprot dan emulsi di kanvas
Atas izin Vroom & Varossieau
Foto: atas izin Stéphane Bisseuil
Sitting Kid and Butterflies, 2016
Stensil di permukaan kardus
Atas izin Magda Danysz Gallery