Semacam museum hidup, Boat Quay berada di muara Sungai Singapur. Daerah ini dulu dipenuhi rawa dan rumah-rumah di atas rakit dan tiang bambu tempat penduduk tinggal, bekerja, dan berdagang. Pendiri Singapura, Sir Stamford Raffles, dalam visi besarnya untuk kota ini, mengembangkan area tersebut pada tahun 1842 untuk menjadi tempat tinggal para buruh dan pedagang Tionghoa.
Beberapa pedagang dan filantropis paling terkenal Singapura datang untuk bekerja di Boat Quay, yang kemudian menjadi pusat perdagangan yang sibuk. Ruko dan gudang yang sekarang menjadi restoran dan bar dulu menampung biji-bijian, rempah, kopi, karet, dan komoditas lain dari seluruh dunia. Lempar pandangan Anda ke atas untuk melihat aktivitas ekonomi negara kota ini yang terjadi sekarang: pencakar langit mengilap sebagai latar belakang yang kontras bagi barisan ruko warna-warni di sepanjang sungai.
Sungainya sendiri merupakan daya tarik wisata yang tidak boleh dilewatkan. Naiki perahu mesin untuk menyusuri sungai, atau jadikan pengalaman Anda lebih spesial dengan Float @ The Bay, sebuah perahu untuk bersantap dan menikmati minuman di sepanjang Sungai Singapura dan Marina Bay. Jika bersantap di darat menjadi pilihan Anda, coba mampir ke banyak restoran seafood hidup di sepanjang dermaga.
Pencinta bir akan menyukai Red Dot Brewery, salah satu nama paling terkenal di kawasan pabrik bir Singapura, dengan daftar minuman yang mencakup Monster Green Lager Beer, minuman segar yang sempurna untuk malam tropis yang sejuk – dengan fitur tambahan warna hijau terang yang layak diunggah di Instagram! Jika Anda ingin berpesta, kunjungi Canvas, sebuah klub bawah tanah dan ruang kreatif di mana Anda dapat melihat aksi DJ internasional dan residen DJ, atau bahkan menyaksikan stand-up comedy.