Penemuan balon udara panas pertama pada abad ke-18 menandai era baru eksplorasi ilmiah. Untuk pertama kalinya, langit dapat diinvestigasi secara langsung dan Bumi dapat dilihat dari atas. Hal ini mendorong pendekatan baru dalam mengukur dan memahami cuaca planet ini — terutama angin — dan ide-ide baru dalam memetakan, menyurvei, dan memahami batas-batas geografis. Eksistensi balon juga memperderas keinginan untuk menjelajahi langit di luar batas atmosfer Bumi. Dorongan untuk meninggalkan permukaan planet ini mengilhami terobosan teknologi dalam penerbangan balon di ketinggian tinggi pada 1930-an dan akhirnya menjadi perlombaan luar angkasa pada tahun 1960-an.
Bagian pameran ini menunjukkan bagaimana para seniman menggunakan fakta dan fiksi dalam eksplorasi vertikal mereka sendiri. Gambar yang diambil selama ekspedisi ruang angkasa bersisian dengan kamera balon awal; sistem sensorik berteknologi tinggi dikontraskan dengan meja instrumen buatan tangan dan desain dasar bulan kontemporer tampak menyerupai masa depan utopis yang digambarkan pada masa lampau.
Daftar seniman: Jakob Kaiserer, Albert Tissandier, Thomas Baldwin, Gaspard-Étienne Robert, Anna Hoetjes, Jean-Paul Jungmann, Franco Mazzuchelli, Luke Jerram