ArtScience Museum di Singapura Benderang Kala MalamArtScience Museum di Singapura Benderang Kala Malam
Kehampaan

Konsep ketiadaan dan Kehampaan muncul dalam falsafah Timur dan tidak hanya memengaruhi Minimalisme, melainkan juga menjadi gagasan penting dalam sains. Kekosongan dan kehampaan adalah fitur utama fisika, yang telah membantu membentuk pemahaman kita akan realitas. Kekosongan yang ada di semesta dan struktur atom telah lama menggelitik pemikiran para seniman serta ilmuwan.  Apabila mekanika kuantum mengajari kita bahwa ruang kosong di alam tidak sepenuhnya kosong, bergelombang sebagaimana fluktuasi kehampaan dan bidang kuantum yang tidak terlihat, pemikiran tentang persebaran kosmos masih menjadi hal luar biasa.

Gagasan tersebut, yang menjembatani falsafah dan ilmu pengetahuan, menawan hati seniman Minimalis serta memberikan inspirasi untuk mencari cara menampilkan Kehampaan. Seniman modern ini dapat bekerja sama dengan ilmuwan untuk menciptakan karya yang tidak hanya menampilkan kehampaan, melainkan juga memberikan kemungkinan pengalaman terdekat bagi pengunjung terhadap ‘ketiadaan’ sejati.

Seniman di galeri ini: Frederik De Wilde
Karya seni yang ditampilkan
Horizontal Depth³ — “This Is Not the Place We Go to Die. It’s Where We Are Born” karya Frederik De Wilde (2018)

Horizontal Depth³ — “This Is Not the Place We Go to Die. It’s Where We Are Born” karya Frederik De Wilde (2018)

Baja tahan karat, tabung nano karbon, polimer, LED, dan elektronik, 190 cm (diameter)
Pesanan khusus baru

Frederik De Wilde berkarya pada persinggungan antara seni, sains, dan teknologi.  Pada 2010, dia merekayasa warna baru yang diyakini menjadi warna hitam terpekat di dunia. Bekerja sama dengan para ilmuwan NASA, De Wilde menumbuhkan material ‘hitam terpekat’ miliknya di dalam laboratorium nanoteknologi. Dia menggunakannya untuk menciptakan sejumlah lukisan hitam yang secara langsung merujuk pada lukisan ikonis seniman Rusia Kazimir Malevich pada 1915, Black Square, yang secara luas dianggap sebagai salah satu pendahulu penting bagi konsep Minimalisme.

Menggemakan bentuk melingkar ensō yang dapat dijelajahi di segala penjuru pameran, dan lubang hitam yang menggugah visual, karya yang baru dipesan khusus ini menggunakan materi De Wilde untuk menghadirkan perjumpaan dengan Kehampaan, gagasan yang menyuarakan seni Minimalis, falsafah Timur, dan sains.  Tabung nano karbon yang digunakan untuk membuat karya seni tersebut terdiri atas 99,99% udara dan 0,01% karbon, serta dapat menangkap cahaya pada segala frekuensi. Pengunjung yang memandang karya seni ini benar-benar melihat ke dalam kehampaan – ruang hampa – dan rerata ketiadaan terdekat yang dapat dialami di Bumi. 

Sebagaimana Malevich berharap lukisan Black Square miliknya akan membebaskan seni dari kewajiban menampilkan gambaran nyata, De Wilde menginginkan karyanya dapat membuka ruang imajinasi pengunjung.  Sebagaimana ucapannya, “inilah perayaan misterius yang sesungguhnya.”